dalam bahasa Inggris, adalah sejenis
asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap
organisme. Atau pengertian sederhananya: DNA adalah ‘perpustakaan’ yang
menyimpan segala informasi makhluk hidup. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di
dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di
dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetic, artinya DNA menyimpan cetak
biru bagi segala aktivitas sel. Ia mengandung perintah-perintah yang
memberitahu sel bagaimana harus bertindak. Ia juga menentukan bagaimana sifat
organisme diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Apa itu DNA? Kami telah merangkum beberapa
pengertian DNA dari berbagai sumber:
- DNA adalah resep, skema, sistematika, manual, peta,
cetak biru, rancangan, dan informasi biologis yang unik dari makhluk
hidup. Persis seperti setiap bangunan gedung yang ada cetak birunya
masing-masing (sumber: imperiumindonesia.blogspot.com).
- DNA singkatan dari deoxyribonucleic acid, yaitu suatu
molekul yang terdapat dalam sel semua makhluk hidup. Setiap makhluk hidup
mulai dari bakteri sampai manusia memiliki DNA (sumber: untukku.com).
- Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA
(bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang
tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme (sumber:
id.wikipedia.org).
- DNA, kepanjangan dari Deoxyribo Nucleic Acid, merupakan
asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA inilah
yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari
manusia (sumber: kesehatan707.blogspot.com).
- Asam deoksiribonukleat (DNA) adalah asam nukleat yang
mengandung instruksi genetik yang digunakan dalam pengembangan dan fungsi
dari semua organisme hidup dan beberapa virus (sumber: news-medical.net).
Jadi, kesimpulannya: DNA adalah suatu asam nukleat yang
menyimpan segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup dan
beberapa virus.
DNA dapat mereplikasi yaitu
membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian DNA berisi sekuens basis
tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul gula dan fosfat. Bila
basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul gula dan fosfat
membentuk bagian vertikal dari tangga tersebut.
Molekul-molekul DNA di tubuh kita
tersusun dalam paket-paket yang disebut kromosom. Setiap manusia memiliki 23
pasang kromosom. Satu dari 23 pasang kromosom itu, yang disebut kromosom seks,
berbeda pada pria dan wanita. Wanita memiliki dua kromosom X, laki-laki
memiliki kromosom X dan Y. Setiap organisme memiliki jumlah kromosom yang
berbeda. Misalnya, simpanze memiliki 24 pasang, pisang 11 pasang, dan lalat
hanya 4 pasang.
Selanjutnya, kromosom tersusun dalam
segmen-segmen pendek DNA yang disebut gen. Bila DNA adalah buku resep, maka
setiap gen adalah resepnya. Resep ini memberitahu sel-sel bagaimana menjalankan
fungsi dan mengekspresikan sifat tertentu. Manusia memiliki sekitar 25.000 gen.
Gen inilah yang menentukan warna rambut, jenis rambut, warna kulit, warna mata,
dll. Misalnya, seseorang memiliki rambut hitam keriting karena gen-gen yang
diwarisi dari orangtuanya menginstruksikan sel-sel folikel rambut untuk
membentuk rambut hitam dan keriting.
Struktur DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri
dari tiga komponen utama, yaitu:
- gugus fosfat
- gula deoksiribosa
- basa nitrogen, yang terdiri dari:
- Adenina (A)
- Guanina (G)
- Sitosina (C)
- Timina (T)
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri
dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong
sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å,
sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit monomer ini
sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti
rantai.
Rangka utama untai DNA terdiri dari
gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa
(berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat
melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan
atom karbon kelima pada gula lainnya.
DNA terdiri atas dua untai benang
polinukleotida yang saling berpilin membentuk struktur heliks ganda. Seutas
polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida
tersusun atas:
- Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan
satu atom oksigen)
- Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5
dari gula)
- Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1
dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait
dan membentuk “tulang punggung” yang sangat panjang bagi heliks ganda.
Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu tangganya adalah gula
deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat
menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya
untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri
dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta basa pirimidin yaitu
sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara gula pentosa dan basa
nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida yaitu :
- Ikatan A-gula disebut adenina atau adenosin
deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
- Ikatan G-gula disebut guanina atau guanosin
deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
- Ikatan C-gula disebut sitosina atau sitidin
deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
- Ikatan T-gula disebut timina atau timidin
deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut
sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut nukleotida. Ada 4 macam
deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian yang
disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas poinukleotida yang saling
berpilin.
Basa-basa nitrogen pada utas yang
satu memiliki pasangan yang tetap dengan basa-basa nitrogen pada utas yang
lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan dengan sitosin.
Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun
pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (C≡G).
Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA saling komplemen.
Penggunaan DNA Dalam Teknologi
Banyak sekali manfaat DNA. Terutama
dalam hal masalah pengidentifikasi makhluk hidup. Seiring perkembangan teknologi, maka penggunaan DNA juga semakin berkembang dan bermanfaat
bagi kehidupan.
DNA
Dalam Forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan
DNA yang terletak dalam darah, sperma, kulit, liur atau rambut (intinya seluruh
bagian tubuh) yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi
kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting genetika atau
pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari
bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit.
Banyak yurisdiksi membutuhkan
terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh DNA untuk
dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator
menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA
yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang
tak dikenal).
Jadi, walaupun tubuh korban sudah
hancur dan tidak bisa diidentifikasi lagi seperti korban peledakan bom Bali dan
kecelakaan pesawat. Kita masih bisa mengenalinya dengan mengambil sampel DNA
dari salah satu bagian tubuh korban. Kita juga bisa mengetahui siapa keluarga
korban, siapa yang membunuh atau siapa yang pertama kali menganiaya korban bila
tersangka lebih dari 1 orang.
Metode ini adalah salah satu teknik
paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak
selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila
tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang. Maka dari itu, TKP
harus steril dan dipasangi garis polisi.
DNA
Dalam Komputasi
DNA memainkan peran penting dalam
ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian
string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang
lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan
untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar.
Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk
masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan
algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk
dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah
dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah khusus untuk menaruh dan
memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk riset DNA disebut
database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik yang
dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari
pola yang berulang, dan pencarian homologi.
Tes
DNA
Tes DNA adalah analisis terhadap
pola DNA (profil genetik) seseorang. Untuk keperluan tes DNA, sampel sel
diambil dari jaringan tubuh (biasanya kulit). DNA kemudian dimurnikan dari
sel-sel tersebut dan pola variasinya dibaca dengan mesin sekuensing DNA seperti
pembacaan barcode. Hasil pembacaan barcode DNA ini kemudian dianalisis.
DNA dari tubuh seseorang akan 100%
sama, dari mana pun Anda mengambil sampelnya. Setiap orang memiliki pola DNA
yang unik, seperti halnya sidik jari. Karena setengah dari pola DNA diwariskan
dari ibu dan setengah diwariskan dari ayah, setengah dari garis-garis dalam
barcode DNA anak akan berderet seperti pada DNA ayah, setengah lainnya seperti
pada DNA ibu. Bila tidak ada hubungan orangtua-anak, tidak akan terdapat 50%
kesamaan tersebut. DNA di antara saudara sekandung juga memiliki beberapa
kesamaan, namun tidak seperti pada orangtua-anak.
Dalam tes DNA post-mortem seperti
pada korban kecelakaan pesawat terbang, hasil tes digunakan untuk mengidentifikasi
pemilik tubuh korban dan menyatukan bagian-bagian tubuhnya yang terpisah.
Sejarah DNA
Pada tahun 1865, Gregor Mendel
menduga bahwa suatu bagian dari sel bertanggungjawab atas sifat yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya
DNA pertama kali berhasil
dimurnikan/diisolasi pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di
Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti
sel.
Pada tahun 1879, Albrecht Kossel
menemukan asam nukleat. Dengan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa asam
nukleat tersusun atas nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida.
Dua eksperimen pada dekade 40-an
membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan
rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel
bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang
dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan
pencari jejak radioaktif.
Misteri yang belum terpecahkan
ketika itu adalah: "bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas
sebagai materi genetik". Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan
koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice
Wilkins dan Rosalind Franklin.
Pada tahun 1953, James Watson dan
Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari
asam nukleat, dua dari kelompok purina:adenina dan guanina; dan dua lainnya
dari kelompok pirimidina:sitosina dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung
dengan glukosa fosfat.
Maurice Wilkins dan Rosalind
Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4
nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat
ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA.
Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa
DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.
Crick, Watson, dan Wilkins
mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin,
karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.
Konfirmasi akhir mekanisme replikasi
DNA dilakukan lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958.
Sumber:
|
Asam deoksiribonukleat
(id.wikipedia.org)
|
Apa itu DNA?
(kesehatan707.blogspot.com)
|
Apa itu DNA? (news-medical.net)
|
APA ITU DNA?
(imperiumindonesia.blogspot.com)
|
Apa itu DNA..? (untukku.com)
|
Struktur DNA
(desybio.wordpress.com)
|
Apakah Tes DNA? (majalahkesehatan.com)
|
dalam bahasa Inggris, adalah sejenis
asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap
organisme. Atau pengertian sederhananya: DNA adalah ‘perpustakaan’ yang
menyimpan segala informasi makhluk hidup. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di
dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di
dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetic, artinya DNA menyimpan cetak
biru bagi segala aktivitas sel. Ia mengandung perintah-perintah yang
memberitahu sel bagaimana harus bertindak. Ia juga menentukan bagaimana sifat
organisme diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Apa itu DNA? Kami telah merangkum beberapa
pengertian DNA dari berbagai sumber:
- DNA adalah resep, skema, sistematika, manual, peta,
cetak biru, rancangan, dan informasi biologis yang unik dari makhluk
hidup. Persis seperti setiap bangunan gedung yang ada cetak birunya
masing-masing (sumber: imperiumindonesia.blogspot.com).
- DNA singkatan dari deoxyribonucleic acid, yaitu suatu
molekul yang terdapat dalam sel semua makhluk hidup. Setiap makhluk hidup
mulai dari bakteri sampai manusia memiliki DNA (sumber: untukku.com).
- Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA
(bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang
tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme (sumber:
id.wikipedia.org).
- DNA, kepanjangan dari Deoxyribo Nucleic Acid, merupakan
asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA inilah
yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari
manusia (sumber: kesehatan707.blogspot.com).
- Asam deoksiribonukleat (DNA) adalah asam nukleat yang
mengandung instruksi genetik yang digunakan dalam pengembangan dan fungsi
dari semua organisme hidup dan beberapa virus (sumber: news-medical.net).
Jadi, kesimpulannya: DNA adalah suatu asam nukleat yang
menyimpan segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup dan
beberapa virus.
DNA dapat mereplikasi yaitu
membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian DNA berisi sekuens basis
tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul gula dan fosfat. Bila
basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul gula dan fosfat
membentuk bagian vertikal dari tangga tersebut.
Molekul-molekul DNA di tubuh kita
tersusun dalam paket-paket yang disebut kromosom. Setiap manusia memiliki 23
pasang kromosom. Satu dari 23 pasang kromosom itu, yang disebut kromosom seks,
berbeda pada pria dan wanita. Wanita memiliki dua kromosom X, laki-laki
memiliki kromosom X dan Y. Setiap organisme memiliki jumlah kromosom yang
berbeda. Misalnya, simpanze memiliki 24 pasang, pisang 11 pasang, dan lalat
hanya 4 pasang.
Selanjutnya, kromosom tersusun dalam
segmen-segmen pendek DNA yang disebut gen. Bila DNA adalah buku resep, maka
setiap gen adalah resepnya. Resep ini memberitahu sel-sel bagaimana menjalankan
fungsi dan mengekspresikan sifat tertentu. Manusia memiliki sekitar 25.000 gen.
Gen inilah yang menentukan warna rambut, jenis rambut, warna kulit, warna mata,
dll. Misalnya, seseorang memiliki rambut hitam keriting karena gen-gen yang
diwarisi dari orangtuanya menginstruksikan sel-sel folikel rambut untuk
membentuk rambut hitam dan keriting.
Struktur DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri
dari tiga komponen utama, yaitu:
- gugus fosfat
- gula deoksiribosa
- basa nitrogen, yang terdiri dari:
- Adenina (A)
- Guanina (G)
- Sitosina (C)
- Timina (T)
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri
dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong
sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å,
sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit monomer ini
sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti
rantai.
Rangka utama untai DNA terdiri dari
gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa
(berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat
melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan
atom karbon kelima pada gula lainnya.
DNA terdiri atas dua untai benang
polinukleotida yang saling berpilin membentuk struktur heliks ganda. Seutas
polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida
tersusun atas:
- Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan
satu atom oksigen)
- Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5
dari gula)
- Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1
dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait
dan membentuk “tulang punggung” yang sangat panjang bagi heliks ganda.
Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu tangganya adalah gula
deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat
menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya
untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri
dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta basa pirimidin yaitu
sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara gula pentosa dan basa
nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida yaitu :
- Ikatan A-gula disebut adenina atau adenosin
deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
- Ikatan G-gula disebut guanina atau guanosin
deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
- Ikatan C-gula disebut sitosina atau sitidin
deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
- Ikatan T-gula disebut timina atau timidin
deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut
sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut nukleotida. Ada 4 macam
deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian yang
disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas poinukleotida yang saling
berpilin.
Basa-basa nitrogen pada utas yang
satu memiliki pasangan yang tetap dengan basa-basa nitrogen pada utas yang
lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan dengan sitosin.
Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun
pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (C≡G).
Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA saling komplemen.
Penggunaan DNA Dalam Teknologi
Banyak sekali manfaat DNA. Terutama
dalam hal masalah pengidentifikasi makhluk hidup. Seiring perkembangan teknologi, maka penggunaan DNA juga semakin berkembang dan bermanfaat
bagi kehidupan.
DNA
Dalam Forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan
DNA yang terletak dalam darah, sperma, kulit, liur atau rambut (intinya seluruh
bagian tubuh) yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi
kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting genetika atau
pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari
bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit.
Banyak yurisdiksi membutuhkan
terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh DNA untuk
dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator
menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA
yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang
tak dikenal).
Jadi, walaupun tubuh korban sudah
hancur dan tidak bisa diidentifikasi lagi seperti korban peledakan bom Bali dan
kecelakaan pesawat. Kita masih bisa mengenalinya dengan mengambil sampel DNA
dari salah satu bagian tubuh korban. Kita juga bisa mengetahui siapa keluarga
korban, siapa yang membunuh atau siapa yang pertama kali menganiaya korban bila
tersangka lebih dari 1 orang.
Metode ini adalah salah satu teknik
paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak
selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila
tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang. Maka dari itu, TKP
harus steril dan dipasangi garis polisi.
DNA
Dalam Komputasi
DNA memainkan peran penting dalam
ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian
string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang
lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan
untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar.
Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk
masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan
algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk
dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah
dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah khusus untuk menaruh dan
memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk riset DNA disebut
database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik yang
dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari
pola yang berulang, dan pencarian homologi.
Tes
DNA
Tes DNA adalah analisis terhadap
pola DNA (profil genetik) seseorang. Untuk keperluan tes DNA, sampel sel
diambil dari jaringan tubuh (biasanya kulit). DNA kemudian dimurnikan dari
sel-sel tersebut dan pola variasinya dibaca dengan mesin sekuensing DNA seperti
pembacaan barcode. Hasil pembacaan barcode DNA ini kemudian dianalisis.
DNA dari tubuh seseorang akan 100%
sama, dari mana pun Anda mengambil sampelnya. Setiap orang memiliki pola DNA
yang unik, seperti halnya sidik jari. Karena setengah dari pola DNA diwariskan
dari ibu dan setengah diwariskan dari ayah, setengah dari garis-garis dalam
barcode DNA anak akan berderet seperti pada DNA ayah, setengah lainnya seperti
pada DNA ibu. Bila tidak ada hubungan orangtua-anak, tidak akan terdapat 50%
kesamaan tersebut. DNA di antara saudara sekandung juga memiliki beberapa
kesamaan, namun tidak seperti pada orangtua-anak.
Dalam tes DNA post-mortem seperti
pada korban kecelakaan pesawat terbang, hasil tes digunakan untuk mengidentifikasi
pemilik tubuh korban dan menyatukan bagian-bagian tubuhnya yang terpisah.
Sejarah DNA
Pada tahun 1865, Gregor Mendel
menduga bahwa suatu bagian dari sel bertanggungjawab atas sifat yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya
DNA pertama kali berhasil
dimurnikan/diisolasi pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di
Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti
sel.
Pada tahun 1879, Albrecht Kossel
menemukan asam nukleat. Dengan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa asam
nukleat tersusun atas nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida.
Dua eksperimen pada dekade 40-an
membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan
rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel
bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang
dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan
pencari jejak radioaktif.
Misteri yang belum terpecahkan
ketika itu adalah: "bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas
sebagai materi genetik". Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan
koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice
Wilkins dan Rosalind Franklin.
Pada tahun 1953, James Watson dan
Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari
asam nukleat, dua dari kelompok purina:adenina dan guanina; dan dua lainnya
dari kelompok pirimidina:sitosina dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung
dengan glukosa fosfat.
Maurice Wilkins dan Rosalind
Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4
nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat
ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA.
Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa
DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.
Crick, Watson, dan Wilkins
mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin,
karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.
Konfirmasi akhir mekanisme replikasi
DNA dilakukan lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958.
Sumber:
|
Asam deoksiribonukleat
(id.wikipedia.org)
|
Apa itu DNA?
(kesehatan707.blogspot.com)
|
Apa itu DNA? (news-medical.net)
|
APA ITU DNA?
(imperiumindonesia.blogspot.com)
|
Apa itu DNA..? (untukku.com)
|
Struktur DNA
(desybio.wordpress.com)
|
Apakah Tes DNA? (majalahkesehatan.com)
|
0 komentar:
Posting Komentar